Holaa Kartinians!!
Gimana nih kabarnya? Semoga sehat semua yaa.. Jurnal lihat nih anak SMANSA akhir-akhir ini banyak yang sakit dan ga bisa mengikuti pembelajaran yang ada disekolah.
Eitss…. tenang walaupun kartinian’s sakit, jurnal bakal ngasih tau nih materi tentang Fotografi yang disampaikan langsung oleh Pembina Jurnalistik yaitu Bapak Edi Susilo, S.Pd. pasti penasaran yaa.
Yuk Baca dan Cermati artikel berikut!!.
Tentunya foto udah jadi bagian penting dalam hidup kita, entah sebagai dokumentasi tugas, peristiwa, atau bahkan sekedar iseng aja. Tapi... Kadang foto yang kita ambil rasanya kurang bagus dan menarik, udah di coba beberapa kali hasilnya juga sama aja?.
photo by @isengrapher
Agar tau gimana caranya dapetin hasil foto yang bagus, temen-temen harus tahu dulu nih, arti fotografi itu apa sih? Fotografi adalah seni dan cara mengambil gambar dengan kamera untuk menangkap cahaya. Hasilnya bisa merekam momen, menyampaikan informasi, atau mengekspresikan ide dan perasaan. Tentunya fotografi bukan mengambil gambar semata saja loh, kita dapat juga mengetahui fungsi dari fotografi tersebut. Berikut fungsi fotografi menurut Pak Edus.
1. Dokumentasi
Foto dokumentasi itu biasanya diambil buat nyimpen momen atau peristiwa penting, semacam bukti atau arsip. Jadi, nggak perlu ribet mikirin gaya atau angle yang artistik. Yang penting momennya ke-capture dengan jelas, biar bisa jadi kenangan atau bukti kejadian di masa depan.
2. Bernilai Seni
photo by kompasiana.com
Kalau yang satu ini beda. Foto bernilai seni biasanya lebih fokus ke keindahan dan kreativitas. Jadi selain objeknya, kamu juga perlu mikirin hal-hal kayak komposisi, pencahayaan, dan estetikanya. Intinya, foto ini dibuat biar enak dipandang dan bisa nyampein rasa atau pesan tertentu ke orang yang lihat.
Terus gimana sih, cara agar hasil foto yang kita ambil bisa bagus bahkan sempurna?
Nah, berikut beberapa tips dan trik supaya hasil foto yang kamu ambil jadi lebih bagus dan menarik!
1. Setting Kamera
Langkah pertama sebelum mengambil foto, temen-temen harus mengatur kamera terlebih dahulu.
Di dalam kamera, ada yang namanya “Segitiga Exposure”. Ini adalah konsep dasar fotografi yang menjelaskan tiga pengaturan utama kamera yang menentukan seberapa terang atau gelap sebuah foto.
photo by koranperdjoeangan.com
Tiga pengaturan utama kamera yang dimaksud adalah :
a. Aperture (bukaan lensa/diafragma)
Aperture adalah bukaan pada lensa kamera yang mengatur seberapa banyak cahaya masuk ke sensor. Aperture biasanya disimbolkan dengan huruf “f”, dan tiap lensa bisa punya ukuran aperture yang berbeda. Biasanya, sebuah kamera memiliki rentang aperture f/1.4 – f/16.
“Semakin kecil angka f maka bukaan lebih besar, cahaya yang didapat lebih banyak membuat foto menjadi terang, selain itu latar belakang juga menjadi blur (bokeh). Sedangkan, semakin besar angka f maka bukaan lebih kecil membuat cahaya yang masuk lebih sedikit, hal ini membuat foto menjadi gelap tetapi area fokus lebih luas dan tajam.”
b. Shutter Speed (kecepatan rana)
Shutter speed adalah lama waktu rana kamera terbuka untuk membiarkan cahaya masuk ke sensor. Setiap kamera bisa punya rentang shutter speed berbeda. Contohnya, ada kamera dengan shutter speed 1/8 – 1/1000 detik.
” Semakin cepat shutter speed, maka dapat membekukan gerakan tetapi foto menjadi lebih gelap. Semakin lambat shutter speed, ia dapat menangkap cahaya lebih banyak tetapi gerakan dapat menjadi blur.”
c. ISO (sensitivitas sensor)
ISO mengukur seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya. Sama seperti aperture dan shutter speed, rentang ISO berbeda-beda tiap kamera. Kamera kelas menengah biasanya memiliki ISO 100 – 12.800.
“Semakin kecil ISO maka foto yang dihasilkan akan lebih gelap dengan kualitas lebih jernih, dan noise (grain foto) minim. Sedangkan, semakin besar ISO maka foto menjadi lebih terang, tetapi kualitas menurun karena noise yang lebih banyak.”
2. Komposisi Gambar
Salah satu hal terpenting dalam pengambilan gambar adalah komposisi gambar, yaitu sebuah garis fokus pada kamera. Ada banyak sekali jenis komposisi gambar, tetapi yang paling sering dipakai adalah rule of third.
Apa itu rule of third?
Jadi, rule of third adalah teknik komposisi fotografi yang membagi bidang gambar menjadi sembilan kotak (3x3) dengan dua garis horizontal dan dua garis vertikal imajiner.
Dengan teknik rule of third, kita diarahkan untuk mengambil gambar objek dengan menempatkannya di sepanjang garis atau pada titik perpotongannya (golden points) agar foto terlihat lebih seimbang dan menarik.
sumber: kelasgarasi.com
Aturan Umum dalam Komposisi Foto. Dalam komposisi foto juga terdapat sebuah aturan umum, yaitu:
a. Hindari terlalu banyak ruang kosong
Kalau ruang kosong berlebihan, objek jadi “hilang” atau tidak menonjol. Kecuali kalau memang mau pakai teknik negative space (ruang kosong sebagai gaya seni).
b. Jangan letakkan objek selalu di tengah
Meletakkan objek selalu di tengah dapat membuat foto terlihat kaku & monoton. Lebih baik gunakan teknik rule of thirds supaya seimbang.
c. Jangan potong bagian penting objek
Pastikan bagian penting objek, seperti kepala atau tangan, tidak terpotong secara asal.
d. Perhatikan latar belakang (background)
Hindari background yang berantakan/ramai karena hal ini dapat mengganggu fokus objek utama.
e. Pastikan ada titik fokus yang jelas
Foto akan lebih menarik jika mata penonton langsung tertuju pada objek utama.
f. Jaga keseimbangan cahaya
Pastikan foto tidak terlalu gelap atau terlalu terang agar hasilnya nyaman dilihat.
g. Perhatikan horizon (garis cakrawala)
Jika foto diambil miring maka akan membuatnya terlihat aneh, kecuali jika memang sengaja untuk efek dinamis.
Jadi, mengambil foto yang bagus bukanlah hal mustahil. Kita bisa mempelajarinya dengan memahami dasar-dasar seperti aperture, shutter speed, ISO, dan komposisi gambar, serta rajin berlatih. Ingat! Usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil, jadi jangan takut mencoba dan eksplorasi kreativitasmu lewat kamera yaa.
Post a Comment