Apel yang sering kalian makan, ternyata ada zat berbahaya. Mitos, atau Fakta?

Hallo Kartinians! Siapa sih, yang gak suka apel? Selain rasanya yang manis, apel juga menyehatkan bukan? Eitss tapi siapa sangka, apel juga mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh, loh-!! Penasaran?! Simak artikel dibawah ini yaa!


Malus domestica atau yang biasa kita sebut dengan Apel. Apel merupakan jenis buah-buahan. Buah apel biasanya berwarna merah, hijau atau kuning. Kulit buah apel agak lembek dan daging buahnya keras. Buah apel memiliki beberapa biji di dalamnya.


Buah ini mengandung tinggi antioksidan seperti flavonoid, serat, air, vitamin A, E, D, K, B1, B2, B3, serta B6 dan mineral seperti zinc, tembaga, zat besi, natrium, kolin, lutein, zeaxanthin, asam ursolat sehingga dapat memperkuat imunitas tubuh. 


Namun, segudang manfaat ini, tidak menjadikan buah apel selalu aman dikonsumsi. Sebab di dalam buah apel terdapat biji hitam kecil yang diduga bisa sebabkan keracunan jika dikonsumsi.


Buah apel memiliki lima kantong biji dengan jumlah biji yang berbeda-beda pada setiap kantongnya. Masing-masing biji ini mengandung amygdalin, yakni zat yang dapat mengeluarkan sianida ketika terjadi kontak dengan enzim pencernaan manusia.


Ketika amygdalin berinteraksi dengan enzim pencernaan, zat ini dapat melepaskan hidrogen sianida. Selain dalam biji apel, amygdalin juga terkandung dalam biji aprikot, persin, plum, ceri merah, dan almond.


Sianida dapat membahayakan jantung dan otak, bahkan menyebabkan koma dan kematian. Gejala keracunan sianida yaitu keracunan dan sesak nafas. Keduanya bisa menyebabkan hilangnya kesadaran. Dalam jumlah banyak, sianida dapat menyebabkan kerusakan sel, jaringan, dan organ.


Mengunyah beberapa butir biji apel tidak akan menimbulkan masalah. Tubuh mampu menetralikan sianida menggunakan enzim detoksifikasi. Sianida akan berubah menjadi tiosianat yang tidak berbahaya dan dapat keluar melalui urine.


Dosis hidrogen sianida yang mematikan sekitar 50–300 mg. Biji apel berpotensi melepaskan 0,6 mg hidrogen sianida per gramnya. Ini berarti seseorang harus memakan 83–500 biji apel untuk mengalami keracunan sianida akut.


Keracunan sianida bisa menyebabkan perubahan warna kulit menjadi kemerahan. Hal ini karena oksigen terperangkap di dalam darah dan tidak bisa masuk ke dalam sel tubuh. Sementara itu, paparan sianida dalam jumlah yang kecil umumnya akan memunculkan keluhan, seperti pusing, mual, muntah, napas cepat, denyut jantung cepat, lemas, lelah, dan sakit kepala.


Nah, sekarang kalian sudah tau kan bahwa biji apel tidak menimbulkan bahaya langsung bagi tubuh. Tetapi, biji apel memiliki rasa pahit kuat yang tidak lezat. Jadi, mungkin lebih baik bila anda mengonsumsi daging buah apel saja. Terima kasih, see you Kartinians.

Post a Comment

Previous Post Next Post
iklan-728
iklan-728